Beranda | Artikel
Cara Beragama Islam Yang Benar
Selasa, 4 Desember 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas

Cara Beragama Islam Yang Benar adalah Tabligh Akbar yang disampaikan oleh Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas. Tabligh akbar bersama Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas ini diselenggarakan di Lapangan Kantor Bupati Donggala, Jl. Jati, Gunung Bale, Kec. Banawa, Kab. Donggala, Sulteng pada hari Kamis, 14 Rabi’ul Awwal 1440 H /22 November 2018 M.

Ceramah Agama Tentang Cara Beragama Islam Yang Benar – Tabligh Akbar

Banyak orang Islam yang tidak tahu tentang Islam. Maka dari itu kita harus belajar tentang agama Islam ini. Yang dikatakan Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan Tauhid, tunduk dan patuh kepadaNya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang yang berbuat syirik.

Menyerahkan Diri kepada Allah dengan Tauhid

Benar bahwa Islam adalah agama kepasrahan, agama kepatuhan, agama keselamatan, tapi harus dijelaskan. Kepasrahan yang total kita hanya kepada Allah dengan mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tidak ada Islam tanpa tauhid. Sama seperti tidak ada ibadah tanpa tauhid. Ibadah harus mentauhidkan Allah. Begitu juga Islam, banyak orang mengaku Islam tapi dia tidak mentauhidkan Allah. Karena intinya agama Islam adalah agama tauhid. Para Nabi, para Rasul ‘alaihimush shalatu was salam, mereka mendakwahkan dakwah tauhid. Maka dari itu semua Nabi mengajak orang untuk mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala.

Kalau kita lihat, yang banyak mendatangkan bencana, petaka, adzab, dengan sebab manusia berbuat syirik. Maka ketik seseorang mengaku Islam, dia harus kembali kepada cara  beragama Islam yang benar. Yaitu dengan mentauhidkan Allah. Dan untuk membahas ini tidak cukup dengan satu pertemuan. Kita harus terus belajar, ngaji tentang tauhid. Karena hal ini sangat penting dan menuntut ilmu adalah sesuatu yang wajib.

Bagaiama kita mentauhidkan Allah? Bagaimana kita mengikhlaskan ibadah kepada Allah? Bagaimana menggantungkan hati kita hanya kepada Allah? Bagaimana kita tawakal kepada Allah? Bagaimana kita hanya takut kepada Allah saja? Bagaimana kita mengharap hanya kepada Allah dan tidak kepada yang lain. Sehingga hidup kita semuanya karena Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ…

Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya;” (QS. Al-An’am[6]: 162)

Tunduk dan Patuh Kepada Allah dengan Ketaatan

Ketika seseorang mengaku Islam, buktikan dengan ketaatan. Ada orang Islam tapi tidak shalat, padahal tiang terbesar dalam agama Islam adalah shalat. Shalat adalah sebaik-baik amal dalam Islam dan tempat orang bermunajat kepada Allah. Kalau memang benar orang Islam, buktikan dengan shalat dan juga amal-amal ketaatan yang lainnya.

Artinya seseorang harus membuktikan karena Islam adalah agama ketaatan dan ketundukan kepada Allah. Jika disebutkan tunduk dan patuh kepada Allah, berarti yang dimaksud juga kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kecintaan kita harus kita buktikan dengan mentaati beliau. Sebab orang yang taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia juga taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّـهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴿٨٠﴾

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa`[4]: 80)

Orang yang taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dijamin dengan surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, ” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?” Nabi menjawab: “Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan.” (HR. Bukhari No. 6737)

Ketika dikatakan taat kepada Rasulullah, berarti ketaatan dalam semua syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syariat yang sudah sempurna, tidak boleh kita tambah-tambah lagi. Ikuti Nabi karena agama Islam telah sempurna dan Allah sudah ridha dengan agama ini. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

…الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ …

“…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu…” (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Kewajiban kita untuk mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua hal dan menjauhkan yang beliau larang. Kita membenarkan yang beliau sampaikan dan kita wajib beribadah menurut apa yang beliau syariatkan.

Berlepas Diri Dari Kesyirikan dan Orang-Orang Yang Berbuat Syirik

Kita tidak boleh mencintai orang-orang yang berbuat syirik. Tidak boleh juga memberikan fasilitas kepada orang yang berbuat syirik. Karena kesyirikan adalah dosa besar yang paling besar.

Simak penjelasannya pada menit ke – 38:03

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Ceramah Agama Islam Tentang Cara Beragama Islam Yang Benar – Tabligh Akbar


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45322-cara-beragama-islam-yang-benar/